Sabtu, 19 April 2008

sajak-sajak kegalauan


Pertarungan Malam

Sinar suram tanda isak bulan
Bintang pun rentan
Awan kelabu berkeliaran
Gemuruh sunyi tanda amarah angin

Pertarungan malam dimulai
Petir sambut kian ramai

Awan tak berjenaka pada malam
Pun matahari berlari pergi
Enggan bertugas pada bumi
Hanya elegi yang bersemi
Malam, 09 Jan 07

Percuma

Tak kubiarkan air mata mengalir serupa
hujan di pagi ini
Menghalangi
Meragukan
Niat dan semua waktuku

Mungkin hanya sesaat saja
Karena bayang-bayang sudah datang
Mendung sudah lama hilang

Biarkan mentari menjamu sejenak
bersama hangat tubuh nan mungil
Mungkinkah ia perlihatkan?

Percuma
Akan malu ia
menjelaskan semua tentang itu
Malam, 18 Feb 08

Mencintaimu

Mencintaimu bukan hal tabu
bukan pula hal baru
Mencintaimu segalanya telah utuh
resapi jiwa kalbu

Mencintaimu tak ada rasa ragu
aku cinta sungguh
Mencintaimu kenapa mesti malu?


Mencintaimu sejak pandangan SMU
lama kita tak bertemu
Mencintaimu melepas belenggu
mengukir kisah baru

Mencintaimu jangan diam membisu
kutahu siapa dirimu
Mencintaimu tak kan lumuh
bak benalu

class room, 29 Januari 08
pukul 09.15 a.m

Tidak ada komentar: